MOBILE BANKING
Adalah layanan
perbankan yang dapat diakses langsung melalui telepon selular/handphone GSM
(Global for Mobile Communication) dengan menggunakan SMS (Short
Message Service).
Jenis Transaksi
1.
Transfer
dana
2.
Informasi
saldo, mutasi rekening, Informasi nilai tukar
3.
Pembayaran
(kartu kredit, PLN, telepon, handphone, listrik, asuransi)
4.
Pembelian
(pulsa isi ulang, saham)
Hal-hal yang
perlu diperhatikan untuk keamanan transaksi Mobile Banking
1.
Wajib mengamankan PIN Mobile Banking
2.
Bebas
membuat PIN sendiri. Jika merasa diketahui oleh orang lain, segera melakukan penggantian
PIN.
3.
Bilamana
SIM Card GSM Anda hilang/dicuri/ dipindahtangankan kepada pihak lain, segera
beritahukan bank Anda terdekat atau segera telepon ke Call Center bank tersebut.
Mobile banking
merupakan salah satu hasil pengembangan teknologi mobile yang digunakan dalam
domain komersial. Mobil banking ini mengkombinasikan teknologi informasi dan
aplikasi bisnis secara bersama. Berkat mobile banking, nasabah dapat menggunakannya
untuk mendapatkan layanan perbankan 24 jam sehari tanpa harus mendatangi kantor cabang bank untuk transaksi
personal. Mobile banking merupakan layanan relative baru yang
ditawarkan oleh perbankan terhadap pelanggannya dan karena kenyamanan
dan fitur yang menghemat waktu, pelanggan menghargai layanan tersebut
(Suoranta, 2003) Mobile banking merupakan salah satu layanan
perbankan yang menerapkan teknologi informasi. Layanan ini menjadi peluang bagi
bank untuk menawarkan nilai tambah sebagai insentif kepada pelanggan. Promosi mobile
banking akan memberikan implikasi secara
langsung pada adopsi yang dilakukan konsumen terhadap teknologi. Mobile
banking atau biasa disebut M-Banking merupakan suatu layanan
perbankan yang diberikan pihak bank untuk mendukung kelancaran dan kemudahan
kegiatan perbankan. Serta keefektifan dan keefisienan nasabah untuk melakukan
berbagai transaksi. M-banking tidak akan berjalan jika tidak didukung
oleh suatu alat sebagai media untuk melakukan mobile banking. Media komunikasi
yang dapat dipergunakan adalah telepon seluler atau ponsel. Dengan fasilitas ini,
setiap orang yang memiliki ponsel dapat dengan mudah bertransaksi dimana saja
dan kapan saja.
Dibandingkan
layanan e-banking lainnya,
perkembangan
mobile banking (m-banking) terbilang paling cepat. Perkembangan ini lantaran
kehadiran layanan m-banking mampu menjawab kebutuhan masyarakat modern yang
sangat mengedepankan mobilitas. Dengan satu sentuhan, m-banking menciptakan
kemudahan layanan perbankan dalam satu genggaman. Kebermanfaatan dari layanan
mobil banking akan meningkatkan kepuasan nasabah. Lebih jauh, mobile banking
menciptakan nilai bagi transaksi nasabah bank sebagai channel penyampaian jasa
nirkabel (wireless). Tidak dapat
dipungkiri bahwa perkembangan teknologi khususnya teknologi perbankan memaksa
industri perbankan untuk memformulasi ulang strategi Teknologi Informasi yang mereka
terapkan untuk tetap bisa bersaing. Nasabah sekarang menginginkan sesuatu yang
lebih dari sekedar layanan perbankan. Nasabah menginginkan kenyamanan dan
fleksibilitas (Birch and Young, 1997; Lagoutte, 1996) pada produk dan
jasa yang sesuai kebutuhan mereka serta
mudah digunakan yang tidak bisa ditawarkan oleh perbankan tradisional. Di masa
depan e-banking akan menjadi aplikasi strategis yang penting untuk bersaing
yang harus ditawarkan oleh seluruh bank dan institusi keuangan.
PHONE BANKING
Adalah layanan
yang diberikan untuk kemudahan dalam mendapatkan informasi perbankan dan untuk
melakukan transaksi finansial non-cash melalui telepon.
Jenis Transaksi
1.
Transfer
dana
2.
Informasi
saldo, mutasi rekening
3.
Pembayaran
(kartu kredit, PLN, telepon, handphone, listrik, asuransi)
4.
Pembelian
(pulsa isi ulang)
Analisis keamanan pada SMS Banking
1. Plainteks
(berkas ASCII atau teks biasa (bahasa Inggris: 'plain text')) SMS
dikirimkan melalui protokol GSM yang hanya dienkripsi menggunakan algoritma A5
(Algoritma A5 merupakan algoritma yang digunakan untuk melakukan
enkripsi pada pensinyalan data dan suara dari mobile station/ponsel ke BTS),
akan tetapi ada juga protokol GSM yang tidak melalui proses enkripsi terlebih
dulu, sehingga semakin rawan saat pertukaran data terjadi. Algoritma A5 bukan
merupakan enkripsi yang aman, karena peneliti telah membuktikan bahwa algoritma
tersebut dapat ditembus dan tidak tahan terhadap serangan.
2. SMS yang
menunggu untuk dikirim disimpan di store di dalam penyedia layanan yang berupa
plainteks. Meskipun setelah pesan terkirim, penyedia layanan menyimpan semua
pesan. Jika isi pesan tidak dienkripsi maka orang lain yang mendapatkan akses ke
provider bisa melihat data yang bersifat privasi milik pengguna.
3. USSD banking
(USSD or Unstructured Supplementary Service Data). Verifikasi tergantung
hanya pada nomor pengirim, jika SIM card hilang atau diduplikasi, maka penyerang
dapat menggunakan akun korban yang melakukan transaksi. Pesan USSD yang
dikirimkan ke server bank hanya dienkripsi antara mobile station dan base receiver
station. Pesan adalah plainteks yang ada di dalam jaringan operator telepon.
4. Pin
authentifikasi. Bank menggunakan USSD untuk memperbolehkan konsumen mereka
mengirimkan autentifikasi pin. Penyedia layanan dapat membaca Pin karena dikirimkan
berupa plainteks.
5. Beberapa SMS
Banking menggunakan WIG (wireless internet gateway-STK applications) dengan SIM
menu sebagai aplikasi. Jika aplikasi ini dimuat ke dalam SIM card maka membuat
aplikasi mobile banking SIM card dependent. Jika SIM card hilang, maka
keamanannya terancam.
Pengantar
Teknologi Internet Banking
Electronic
Banking atau
e-banking bisa diartikan sebagai aktifitas perbankan di internet. E Banking
atau electronic banking merupakan fitur produk perbankan yang dilakukan tanpa
menggunakan pelayanan pegawai bank, namun melalui delivery channel transaksi
elektronik perbankan.
Jenis Transaksi
di Internet Banking
Transaksi Non
Finansial
1.
Informasi
saldo
2.
Informasi
mutasi rekening
3.
Ganti
Password
4.
Ganti
Alamat Email
5.
Daftar
Rekening
6.
Daftar
Pembayaran
Transaksi
Finansial
1.
Transfer
Dana antar Rekening
2.
Pembayaran
Tagihan
3.
Pembelian
Voucher Prabayar
4.
Pembelian
Tiket Airline
5.
Pembayaran
Biaya Pendidikan (Student Payment Centre)
Sistem
Keamanan e-Banking
1.
Menggunakan
sistem keamanan standar internasional dengan enskripsi SSL 128 bit. SSL 128 bit
(Secure Socket Layer), yaitu lapisan pertama sistem pengamanan Internet Banking
yang lazim digunakan dalam dunia perbankan. Dengan menggunakan SSL ini, semua
data yang dikirimkan dari server Internet Banking ke komputer nasabah dan sebaliknya
selalu melalui proses enkripsi(acak secara sistem) dengan menggunakansandi128-bit
yang hanya diketahui oleh komputer nasabah dan server Internet Banking. Dengan
demikian, pihak-pihak lain tidak akan dapat mengartikan transmisi data tersebut
apabila menerimanya.
2.
Pengamanan
pintu akses Internet Banking dengan firewall.
3.
Proses
registrasi Layanan Internet Banking dilakukan melalui ATM menggunakan PIN.
4.
Proses
Aktivasi melalui website resmi dari Internet Banking Perbankan menggunakan PIN
registrasi yang digunakan untuk registrasi di ATM.
5.
User
ID dan Password dibuatoleh Pengguna saat aktivasi Internet Banking, berupa kombinasi alphabet dan numeric
(alphanumeric).
6.
Password
Internet Banking dapat diubah kapan saja oleh Pengguna Internet Banking.
7.
Sistem Internet Banking dilengkapi dengan session
time out dimana akan otomatis Log Off.
8.
Alat
tambahan untuk transaksi finansial menggunakan e-Secure yang akan menghasilkan kombinasi angka yang
berubah-ubah(dynamic PIN) setiap kali Pengguna melakukan transaksi.
9.
PIN
e-Secure dibuat oleh Pengguna dan digunakan setiap kali mengaktifkan/menyalakan
e-Secure.
10.
e-Secure
akan otomatis mati apabila tidak digunakan dalam waktu 45 (empat puluh lima)
detik.
11.
Pemblokiran
layanan Internet Banking dilakukan oleh Pengguna melalui permintaan kepada Bank
melalui Call Center.
12.
Limit
transaksi finansial per hari dibatasi.
13.
Bukti
transaksi Internet Banking dapat dicetak dan atau disimpan sesuai keperluan pengguna.
INTERFACE
E-BANKING
Faktor Rekayasa Perangkat Lunak
(RPL).
Faktor kecerdasan.
Faktor Linguistik Komputasional.
Faktor Psikologi.
Faktor Multimedia.
Faktor Antropologi.
Faktor Matematika.
1.
Faktor
Rekayasa Perangkat Lunak (RPL):
o Instruksi
instruksi yang di eksekusi dan memberikan fungsi dan kerja yang diinginkan.
o Struktur data
yang memungkinkan suatu program memanipulasi informasi secara proposional.
o Dokumen yang
menggambarkan operasi dan kegunaan program.
2.
Faktor
kecerdasan:
Merupakan suatu
bagian ilmu komputer yang bertujuan agar komputer dapat melakukan pekerjaan
seperti dan sebaik yang dilakukan manusia serta menggabungkan cara berfikir manusia
dengan mesin untuk mengambil keputusan memecahkan masalah dan pembelajaran.
3.
Faktor
Linguistik Komputasional:
Peran bahasa
yang digunakan sebagai antarmuka sangatlah penting agar user lebih mudah
menggunakan sistem itu dan tidak terjadi kesalahpahaman didalam menggunakanya.
Dibutuhkan suatu komposisi bahasa yang sangat baik, yang dapat dengan mudah
dimengerti oleh user.
4.
Faktor
Psikologi:
Pemahaman
tentang psikologi orang yang akan menggunakan software sangat dibutuhkan dalam
IMK karena setiap orang memiliki sifat dan kelakuan yang berbeda, jadi didalam merancang
program faktor ini harus difikirkan terlebih dahulu, seperti target pengguna program,
bagaimana suasana lingkungan target dan perilaku mereka secara umum dan yang
lain lainnya agar program yang dirancang itu lebih user friendly.
5.
Faktor
Multimedia:
Konteks
multimedia digunakan sebagai sarana dialog yang sangat efektif antara manusia dengan
komputer, konteks disini yang dimaksud adalah tampilan dari suatu interaksi
akan menjadi lebih menarik dan lebih mudah dimengerti oleh pengguna, seperti
contoh Anak kecil umur 3 tahun saja sudah bisa memainkan game dengan komputer
karena adanya konteks multimedia di dalamnya seperti Gambar, suara, teks,
grafik dan sebagainya.
6.
Faktor
Antropologi:
Faktor ini
memberikan gambaran tentang cara kerja kelompok yang masing masing anggotanya
diharapkan dapat memberikan konstribusi sesuai bidang masing masing
7.
Faktor
Matematika
Yang dimaksud
dengan matematika dalam hubungan manusia dan komputer adalah bahwa pembuatan
suatu produk (software) haruslah efisien dalam perhitungan matematika. Jika
suatu software bisa dijalankan oleh semua orang, baik yang baru belajar komputer
maupun yang telah pakar, unsur kemudahan dalam segi hitungan matematika akan
membuat sotware itu disukai oleh banyak orang.
sumber : http://atikahgara.blogspot.co.id/2015/03/perkembangan-tekhnologi-atm-mobile.html
M-Banking
Dari waktu ke waktu teknologi informasi mengalami perubahan dan
perkembangan yang sangat cepat dan pesat, dan saat ini sudah menjadi tuntutan
masyarakat yang tidak dapat ditawar lagi. Tujuan utama perkembangan teknologi
informasi adalah perubahan kehidupan masa depan manusia yang lebih baik, mudah,
murah, cepat dan aman. Kemajuan teknologi informasi, telah melahirkan banyak
perubahan mendasar dalam kehidupan manusia saat ini, memberikan banyak
kemudahan dan membantu pekerjaan manusia.
Ketersediaan
informasi yang dapat diakses tanpa batas waktu secara “instant” melalui telepon
rumah, telepon genggam, televisi, komputer, jaringan internet dan
berbagai media elektronik, telah menggeser cara manusia bekerja, belajar,
mengelola perusahaan, menjalankan pemerintahan, berbelanja ataupun melakukan
kegiatan perdagangan. Kenyataan demikian seringkali disebut sebagai era
globalisasi ataupun revolusi informasi, untuk menggambarkan betapa mudahnya berbagai
jenis informasi dapat diakses, dicari, dikumpulkan serta dapat dikirimkan tanpa
lagi mengenal batas-batas geografis suatu negara. Kemajuan
teknologi informasi yang demikian pesat membuat bola dunia terasa makin kecil
dan ruang seakan menjadi tak berjarak lagi (disebut juga globalisasi).
Dalam dunia perbankan teknologi
Internet mulai
menjadi trend dan bahkan sudah menjadi standar de facto. Mobile banking mulai
muncul sebagai salah satu servis dari Bank. Pelayanan (servis) ini mulai
menjadi tuntutan dari sebagian nasabah bank, sama halnya dengan servis ATM dan phone banking atau SMS banking. Akan aneh jika
sebuah bank tidak mengikuti trend ini karena telah merupakan bagian pelayanan
prima (service excellence) dari suatu bank. Adanya tuntutan mobile banking ini datangnya dari nasabah yang menginginkan servis cepat, aman, nyaman
murah dan tersedia setiap saat (24 jam/hari, 7 hari/minggu) dan dapat diakses melalui perangkat mobile yang dimiliki nasabah. Keseluruhan tuntutan ini dapat diberikan
oleh layanan mobile banking.
I.
Pembahasan
Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi
khususnya tekologi perbankan memaksa industry perbankan untuk memefomulasi
ulang strtegi teknologi informasi yang mereka terapkan untuk bisa bersaing.
Nasabah sekarang menginginkan sesuatu lebih dari sekedar layanan perbankan. Nasabah
menginginkan kenyamanan dan fleksibilitas (Birch and Young, 1997; Lagoutte,
1996) pada produk dan jasa yang seuai yang
sesuai dengan kebutuhan mereka serta mudah digunakan yang tidak bisa ditawarkan
oleh perbankna tradisional. Dimasa depan e-banking
akan menjadi aplikasi yang penting untuk bersaing yang harus ditawarkan oleh
seluruh bank dan institusi keuangan.
Elektronik Perbankan Mobile Banking atau
yang biasa disebut dengan M-Banking merupakan sebuah kemajuan teknologi dan
komunikasi yang dipakai sebagai fasilitas dari Bank kepada setiap nasabah bank.
Fasilitas M-banking adalah sistem layanan dari lembaga keuangan atau Bank yang
dapat diakses langsung melalui telepon seluler untuk sebuah transaksi seperti
transfer, pembayaran dan pembelian. Ada tiga cara untuk dapat mengakses
perbankan dengan menggunakan mobile banking, tergantung pada kompabilitas
telepon seluler.
1.
Pertama, mobile banking
dapat dilakukan melalui SMS dimana informasi saldo dan password perbankan dapat
dikirim ke nasabah melalui SMS.
2.
Kedua, beberapa lembaga
keuangan telah mendedikasikan aplikasi perangkat lunak yang dapat di download
di telepon seluler seperti smartphone.
3.
Terakhir, telepon
seluler dapat mengakses melalui fasilitas dari SIM Card. Fasilitas yang
diberikan dari lembaga keuangan berupa M-Banking mempermudah setiap nasabah
untuk mengakses transaksi dari Bank.
Sehingga
pengguna akan lebih diuntungkan karen dapat menghemat biaya dan waktu
dibandingkan harus melakukan transaksi secara manual.
Perkembangan
mobile banking (m-banking) terbilang
paling cepat. Perkembangan ini lantaran kehadiran layanan m-banking mampu
menjawab kebutuhan masyarakat modern yang sangat mengedepankan mobilitas.
Dengan satu sentuhan, m-banking menciptakan kemudahan layanan perbankan dalam
satu genggaman. Hasil survei lembaga riset keuangan internasional
mengungkapkan, 35% dari seluruh kegiatan online yang dilakukan di setiap rumah
di seluruh dunia akan beralih ke layanan m-banking. Diprediksi, nilai transaksi
m-banking akan naik dua kali lipat per tahun. Selanjutnya akan meningkat
menjadi empat kali lipat setelah 2011. Di Indonesia, dalam lima tahun terakhir
pemakaian mobile banking oleh nasabah
perbankan meningkat signifikan dengan rata-rata peningkatan 135,3% per tahun.
Pada tahun 2003 pengguna mobile banking
baru sekitar 315 ribu orang, namun empat tahun kemudian (2007) sudah menjadi
8,2 juta orang. Dan pada 2008 diperkirakan meningkat hingga 50% menjadi sekitar
12,32 juta orang. Saat ini hampir seluruh bank sudah mengaplikasikan layanan m-banking. Dengan makin populernya
transaksi finansial/perbankan via ponsel (m-banking)
maka harapan pemerintah untuk mengurangi penggunaan uang tunai (less cash society) tidak lama lagi akan
dapat diwujudkan
Jenis-jenis
transaksi dalam mobile banking:
1. Tarnsfer
dana.
2. Informasi
saldo, mutasi rekening, informasi nilai tukar.
3. Pembayaran
(kartu kredit, PLN, telepon, listrik, asuransi).
4. Pembelian
(pulsa isi ulang, saham).
Hal-hal yang
perlu diperhatikan untuk keamanan transaksi mobile
banking:
1. Wajib
mengamankan PIN mobile banking
2. Penggantian
PIN
Bila SIM
Card GSM anda hilang atau dicuri dipindah tangankan kepada pihak lain,
segera diberitahukan kepada pihak bank atau segera teepon ke Call Center bank tersebut.
Kelebihan menggunakan mobile banking:
1.
Mobile banking memiliki kelebihan dibandingkan
internet banking. Untuk mengakses online banking, nasabah harus memiliki
koneksi internet dan komputer. Ini merupakan masalah bagi negara-negara
berkembang karena tidak semua orang memiliki komputer ataupun jaringan
internet. Akan tetapi pada mobile banking, konektivitas bukan merupakan
masalah. Nasabah bisa mendapatkan konektivitas mobile meskipun pada daerah
terpencil dan juga pada saat memiliki masalah dengan jaringan internet.
2. Nasabah
dapat membuat transaksi atau membayar tagihan kapanpun. Mobile banking
menghemat banyak waktu.
3. Mobile
banking melalui HP sangat mudah untuk dimengerti. Tampilan dari mobile banking
juga sangat simple. Nasabah hanya perlu mengikuti instruksi untuk melakukan
transaksi. Hal ini juga menghemat pencatatan dari transaksi yang dilakukan.
4. Mobile
banking mengefektifkan biaya. Kebanyakan bank menyediakan fasilitas mobile
banking dengan biaya yang rendah dibandingkan online banking.
5. Mobile
banking mengurangi resiko penipuan. Nasabah akan mendapatkan SMS ketika
terdapat aktivitas pada rekening nasabah. Ini meliputi setoran, penarikan uang,
transfer antar rekening, dan lainnya. Nasabah akan menerima pemberitahuan
ketika terdapat pergerakan pada rekening nasabah.
6. Mobile
banking juga memberikan keuntungan bagi bank. Mobile banking mengurangi biaya
dari tele-banking dan lebih ekonomis.
7.
Mobile banking melalui HP sangat menguntungkan bagi
bank karena merupakan fasilitas tambahan yang mempermudah konsumen melakukan
transaksi, sehingga bank dapat meningkatkan kepuasan nasabah mereka.
8. Bank dapat
menjangkau nasabah mereka dengan mobile banking.
9. Bank juga
dapat melakukan promosi dan menjual produk mereka dan layanan seperti kartu
kredit, pinjaman, dan lainnya pada kelompok nasabah tertentu.
10. Berbagai layanan
seperti informasi kredit/debit, informasi pembayaran rekening, informasi jumlah
tabungan, histori transaksi, fasilitas pengiriman uang, dan lainnya dapat
diakses langsung melalui HP nasabah.
11. Nasabah
dapat mentransfer uang secara langsung pada rekening bank yang sama maupun beda
melalui mobile banking.
Kekurangan menggunakan mobilebanking:
1. Keamanan
Para ahli
keamanan secara umum setuju bahwa mobile banking lebih aman daripada online
banking karena sangat sedikit virus dan trojan yang menyerang HP. Akan tetapi
bukan berarti mobile banking kebal terhadap ancaman keamanan. Pengguna mobile
banking lebih rentan diserang penipuan yang dinamakan “smishing.” Hal ini
terjadi ketika seorang pengguna mobile banking menerima SMS palsu yang menanyakan
detil rekening bank dari seorang hacker yang menyamar sebagai institusi
keuangan. Banyak orang yang terjebak pada trik semacam ini dan dikuras uangnya
melalui penipuan ini.
Online
banking biasanya dilakukan melalui koneksi yang terenkripsi sehingga hacker
tidak dapat membaca data yang dikirimkan, akan tetapi harus diingat konsekuensi
bahwa HP dapat dicuri. Sementara seluruh aplikasi perbankan memerlukan nasabah
untuk memasukkan password maupun pin, banyak orang mengatur agar perangkat HP
mereka dapat menyimpan password atau menggunakan password dan pin yang tidak
aman atau dapat ditebak dengan mudah.
2. Kompabilitas.
Nasabah
memerlukan smart phone untuk dapat mengunakan mobile banking secara maksimal.
Mobile banking tidak tersedia pada setiap HP. Beberapa bank bahkan tidak
menyediakan mobile banking sama sekali. Sedangkan yang lainnya mengharuskan
nasabah untuk memakai aplikasi mobile banking yang tersedia hanya pada smart
phone yang terkenal seperti iPhone, dan Blackberry. Software mobile banking pihak
ketiga tidak selalu mendukung bagi semua jenis HP. Jika nasabah tidak memiliki
smart phone, tipe dari mobile banking yang dapat digunakan biasanya terbatas.
Melakukan pengecekan rekening tabungan melalui SMS tidak menjadi masalah, akan
tetapi fitur yang lebih canggih misalnya transfer antar rekening umumnya tidak
tersedia bagi pengguna HP jadul.
3.
Biaya
Biaya dari
mobile banking mungkin tidak signifikan jika nasabah telah memiliki perangkat
yang sesuai, akan tetapi nasabah tetap harus membayar biaya data dan SMS.
Beberapa institusi finansial mengharuskan pembayaran lebih untuk layanan mobile
banking, dan nasabah harus membayar biaya software. Biaya ekstra ini secara
cepat bertambah, terutama ketika nasabah mengakses mobile banking dengan
sering.
Tantangan bagi
mobile banking adalah:
1.
Operabilitas ponsel
Ada sejumlah
besar perangkat ponsel yang berbeda dan itu merupakan tantangan besar bagi bank
untuk menawarkan solusi mobile banking pada setiap jenis perangkat. Beberapa
dari perangkat ini mendukung Java ME dan lain mendukung SIM Application
Toolkit, browser WAP, atau hanya SMS.
Namun
masalah interoperabilitas awal telah diterjemahkan, pada negara-negara seperti
India menggunakan portal seperti R-World untuk menghilangkan keterbatasan pada
ponsel low end berbasis java, sedangkan fokus pada area seperti Afrika Selatan
telah menetapkan standar USSD sebagai dasar komunikasi yang harus dicapai oleh
telepon apapun.
Keinginan
untuk interoperabilitas sebagian besar tergantung pada bank itu sendiri, di
mana diinstal aplikasi (berbasis Java atau lainnay) menyediakan keamanan yang
lebih baik, lebih mudah digunakan dan memungkinkan pengembangan kemampuan lebih
kompleks yang mirip dengan internet banking sedangkan SMS dapat memberikan
dasar-dasar tetapi menjadi sulit untuk beroperasi dengan transaksi yang lebih
kompleks.
Ada mitos
yang mengenai tantangan interoperabilitas antara aplikasi mobile banking karena
dirasa kurang standar teknologi umum untuk mobile banking. Dalam prakteknya
terlalu dini dalam siklus hidup layanan untuk interoperabilitas ditangani dalam
negara individu, sebagai negara sangat sedikit memiliki lebih dari satu
penyedia layanan mobile banking. Dalam prakteknya, interface perbankan
didefinisikan dengan baik dan uang gerakan antara bank mengikuti IS0-8583
standar. Seperti mobile banking jatuh tempo, pergerakan uang antara penyedia
layanan secara alami akan menerapkan standar yang sama seperti dalam dunia
perbankan.
Pada Januari
2009, Mobile Marketing Association (MMA) Sub-komite Perbankan, yang diketuai
oleh CellTrust dan VeriSign Inc, menerbitkan panduan Mobile Banking bagi
lembaga keuangan yang membahas keuntungan dan kerugian dari Platform Mobile
Channel seperti Short Message Service (SMS ), Mobile Web, Mobile Aplikasi
Client, SMS dengan Mobile Web dan Secure SMS.
2.
Keamanan
Keamanan
transaksi keuangan, yang dieksekusi dari beberapa lokasi terpencil dan
transmisi informasi keuangan melalui jaringan, adalah tantangan yang paling
rumit yang perlu ditangani bersama oleh pengembang aplikasi mobile, penyedia
layanan dan departemen TI bank.
Aspek-aspek berikut perlu ditangani
untuk menawarkan infrastruktur aman untuk transaksi keuangan melalui jaringan
nirkabel:
- Bagian
fisik dari HP. Jika bank menawarkan kartu cerdas berbasis keamanan, keamanan
fisik perangkat lebih penting.
- Keamanan
aplikasi tebal-klien yang berjalan pada perangkat. Dalam hal perangkat dicuri,
hacker harus memerlukan setidaknya sebuah ID / Password untuk mengakses
aplikasi.
- Otentikasi
perangkat dengan operator selular sebelum memulai transaksi. Hal ini akan
memastikan bahwa perangkat yang tidak sah tidak terhubung untuk melakukan
transaksi keuangan.
- User ID / Password otentikasi nasabah bank.
- Enkripsi data sedang dikirim melalui udara.
- Enkripsi
data yang akan disimpan dalam perangkat untuk nanti / analisis secara off-line
oleh pelanggan.
Password
satu kali (OTPs) adalah alat terbaru yang digunakan oleh penyedia jasa keuangan
dan perbankan dalam perang terhadap penipuan cyber . Daripada mengandalkan
password tradisional, OTPs diminta oleh konsumen setiap kali mereka ingin
melakukan transaksi menggunakan antarmuka online banking atau mobile. Ketika
permintaan diterima sandi akan dikirim ke ponsel konsumen melalui SMS. Sandi
ini akan berakhir setelah telah digunakan atau sekali dijadwalkan siklus
hidupnya telah berakhir.
Karena
kekhawatiran dibuat eksplisit di atas, adalah sangat penting bahwa SMS penyedia
gateway dapat memberikan kualitas pelayanan yang layak bagi bank dan lembaga
keuangan dalam hal layanan SMS. Oleh karena itu, penyediaan perjanjian tingkat
pelayanan (SLA) merupakan persyaratan bagi industri ini, maka perlu untuk
memberikan bank garansi pengiriman pelanggan semua pesan, serta pengukuran pada
kecepatan pengiriman, throughput, dll SLA memberikan pelayanan parameter di
mana solusi pesan dijamin untuk melakukan.
3.
Skalabilitas & Ketangguhan
Tantangan
lain bagi CIO dan CTO dari bank adalah untuk skala-up infrastruktur mobile
banking untuk menangani pertumbuhan eksponensial dari basis pelanggan. Dengan
mobile banking, pelanggan dapat duduk di bagian manapun di dunia (benar
kapanpun, dimanapun perbankan) dan karenanya bank perlu memastikan bahwa sistem
dan berjalan dalam mode 24/7. Sebagai pelanggan akan menemukan mobile banking
lebih dan lebih bermanfaat, harapan mereka dari larutan akan meningkat. tidak
dapat memenuhi harapan kinerja dan kehandalan mungkin kehilangan kepercayaan
nasabah Bank. Ada sistem seperti Mobile Transaksi Platform yang memungkinkan
cepat dan aman mobile memungkinkan berbagai layanan perbankan. Baru-baru ini di
India telah terjadi pertumbuhan yang fenomenal dalam penggunaan aplikasi Mobile
Banking, dengan mengadopsi bank terkemuka Mobile Transaksi Platform dan pedoman
penerbitan Bank Sentral untuk operasi mobile banking.
II.
Kesimpulan
Elektronik Perbankan Mobile Banking atau yang biasa disebut
dengan M-Banking merupakan sebuah
kemajuan teknologi dan komunikasi yang dipakai sebagai fasilitas dari Bank
kepada setiap nasabah bank. Fasilitas M-banking
adalah sistem layanan dari lembaga keuangan atau Bank yang dapat diakses
langsung melalui telepon seluler untuk sebuah transaksi seperti transfer,
pembayaran dan pembelian. Dimana ada 3
cara untuk dapat mengakses M-Bangking yaitu
melalui SMS banking, download
aplikasi M-Banking dan yang terakhir menggunakan fasilitas M-Banking yang
disediakan pada SIM Card. Sehingga para nasabah akan mendapatkan kemudahan
dalam melakukan transaksi perbankan.
sumber : riofrans.blogspot.co.id/2014/05/makalah-perkembangan-teknologi-mobile.html